Sebagaimana
kita ketahui bahwa pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, berencana menerapkan kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013 pada
tahun ajaran 2013/2014 Juli mendatang. Seperti yang sudah ramai diperbincangkan
salah satu hal baru Kurikulum 2013 adalah pengintegrasian Teknologi Informasi
(TI) dalam semua mata pelajaran, sehingga dalam pembelajaran semua mata
pelajaran harus berbasis TI. Bisa dikatakan dalam kurikulum 2013 dapat
dikatakan sebagai kurikulum 'TI'
Penerapan
TI dalam pembelajaran di kelas, ‘mau tidak mau’ atau ‘suka tidak suka’ harus
‘memaksa’ guru untuk melek TI jika menginginkan pembelajaran di kelas berhasil
sesuai tuntutan kurikulum. Penyiapan SDM Guru dalam hal penguasaan IT menjadi
hal yang sangat urgen mengingat pentingnya peran guru dalam pembelajaran
dan ‘mendesak’ mengingat penerapan kurikulum 2013 yang sudah di depan mata.
Mengingat
pengintegrasian TI dalam semua mata pelajaran menjadi ‘menu’ wajib dalam
Kurikulum 2013, tidak menutup kemungkinan semua guru mata pelajaran akan
memanfaatkan laboratorium komputer sebagai sarana dan media dalam pembelajaran
yang diampunya. Dengan kata lain laboratorium akan semakin ‘sibuk’ dengan jadwal
yang padat digunakan oleh semua guru mata pelajaran.
Dibalik
'keruwetan' yang mungkin akan terjadi, tetap ada sisi positif yang dapat kita
ambil. Kini, dalam hal pemenuhan beban mengajar guru sebanyak minimal 24 jam
sebagai mana ketentuan yang berlaku saat ini masih menjadi ‘syarat’ keluarnya
Tunjangan Profesional Pendidik (TPP), sebagian guru masih belum tercukupi.
Kompetensi Pengelolaan Laboratorium diharapkan dapat menjadi tugas tambahan
guru sehingga dapat mencukupi syarat beban mengajar guru sebanyak 24 jam.
Penulis sudah mencoba memasukan tugas tambahan kepala laboratorium komputer
melalui Sistem Dapodik dan berhasil diterima sistem senilai 12 jam, sehingga data
guru valid dan SK TPP keluar (guru_ndeso_ngawi).