Sabtu, 01 Juni 2013

Dahsyatnya Sebuah Niat, Sebuah Kekaguman Seorang Anak Manusia


(Disarikan dari tulisan Dr. Marwah Daud Ibrahim, Jawa Pos)

Pagi itu, puasa hari ke sembilan kebetulan jatuh pada hari Minggu. Aku santai banget, bahkan ketika jam menunjukkan pukul 8 lebih 20 menit aku juga belum mandi. Masih santai mengenakan celana pendek dan kaos singlet. Seperti biasa saat santai seperti itu Jawa Pos selalu menemani aku.

Ketika kupelototi Jawa Pos di teras belakang mata saya tertuju kolom Spirit Ramadhan di halaman depan Jawa Pos. Tulisan ini mengurai betapa dahsyatnya sebuah niat. Tulisan di awali cerita Dr. Marwah Daut ketika mengunjungi kampus UPI Padang. Malamnya menjelang kunjungan ke kampus yang modern, indah dan religius itu beliau hanya makan sahur air putih dan segelas susu. Ketika jam makan siang, oleh pihak panitia kunjungan beliau di tawari makan siang dengan aneka menu hidangan yang lezat. Namun semua tawaran itu tidak sedikitpun menggoyahkan ibadah puasa beliau. Ingin tahu apa rahasianya, semuanya karena niat. Bagaimana sebuah niat bisa sedahsyat itu? Bagaimana penjelasan ilmiahnya?

Buku The Divine Message of the DNA, Tuhan dalam Gen Kita, karangan Dr. Kazuo Murakani terbitan Mizan 2007 menjadi referensi utama yang digunakan untuk menyingkap dan membedah secara ilmiah mengapa niat bisa menjadi begitu dahsyat.

Kandungan DNA dalam tubuh
Menurut Dr. Kazuo dalam setiap kilogram berat badan, terdiri atas sekitar satu triliun sel. Seorang bayi yang baru lahir mengandung sekitar 3 triliun sel, berarti dalam tubuh saya yang kerempeng ini terdapat sekitar 55 triliun. Ditengah-tengah tiap sel tersebut  terdapat sebuah nekleus. Nekleus sel mengandung asam deoksiribnukleat atau deoxyribonucleic acid (DNA). DNA memang sudah tidak asing bagi telinga saya, tapi jujur baru sekaranglah saya agak paham.

DNA yang terdiri dari atau dua untai berbentuk spiral, terdapat  molekul-molekul dengan nama yang disingkat A, T, C dan G. Itulah kode genetik yang menyimpan semua informasi untuk membentuk dan mengatur kehidupan kita. Yang mencengangkan adalah setiap nekleus sebuah sel manusia memiliki 3 miliar huruf DNA. Berarti dalam 55 kg berat badan saya terdapat 55 dikalikan 3 miliar kode DNA. (aku buka Microsoft Excel, lalu saya kalikan hasilnya 165.000.000.000, Oh my God!)

Dalam pikiran awam kita, pasti dibayangkan angka 165.000.000.000 kode DNA adalah sangat sangat besar, sehingga membutuhkan tempat yang maha luas. Tapi coba simak tulisan berikut ini.

Satu nekleus yang terdiri dari 3 milyar kode tersebut hanya tersimpan dalam untaian yang berukuran mikroskopik dengan berat 1/200.000.000.000 gram serta lebar 1/500.000 milimiter. Subhanaallah!
Jadi, jika DNA semua penduduk dunia yang sekarang telah mencapai 6 miliar orang hanya akan seukuran tidak lebih dari sebiji beras. Subhanaallah!
Masyaallah, Allah mengatur semua umatnya di seluruh dunia ini hanya dengan sebuah chip seukuran biji beras. Maha Besar Allah!, hayo kalau dah tahu begini siapa berani sombong..!

Dunia gen, dunia DNA yang amat sangat kecilnya hingga tak terhingga itu sedemikian luar biasa dahsyatnya mengatur kehidupan kita.

Hubungan DNA dengan Niat
Kekuatan niat sebagai spirit Ramadhan kali ini mempunyai hubungan yang erat dengan kinerja DNA. Niat berpuasa digerakkan oleh hati dan pikiran bawah sadar kita untuk melaksanakan salah satu perintah Allah, ibarat jendral berkuasan penuh yang membawahi 55 triliun sel tunduk dan patuh mengikuti perintahnya. Itulah sebabnya ketika sudah bismillah niat kita tancapkan dalam hati dan pikiran kita seluruh gen yang menggerakkan rasa lapar, rasa haus untuk sementara akan di off sehingga tak sedikitpun muncul hasrat untuk makan atau minum.

Itulah mengapa Nabi Muhammad mengajarkan kita untuk menguatkan niat setiap memulai ibadah, itulah rahasianya! Wallahualam.

3 komentar:

  1. Jika surga dan neraka tak pernah ada
    masihkah kau bersujud padaNyaaaaaaaaaaa..........??????

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika kita bersujud karena mencintai-Nya, ada atau tidak ada surga dan neraka bukan hal yang diperbebatkan lagi.

      Hapus
  2. Itulah arti keikhlasan mudah diucapkan namun sulit diterapkan. Ini pendapat dari seorang hamba yang masih sering mengalami kesulitan untuk mempertahankan rasa ikhlas.

    BalasHapus

Komentar Anda membangun kami.